PESONA MERDU GEMA TANOH ALAS

Tanoh Alas atau Kutacane adalah salah satu Kabupaten Di Aceh yang memiliki beragam budaya yang menarik serta bahasa yang khas. Terletak di sebuah Lembah yang dikenal dengan Bumi Sepakat Segenep.

Rabu, 28 Maret 2012

NDEWAN by David Viradi

....ehmmmm..... yang satu ini mungkin ada di semua daerah........
Tentunya dengan nama dan julukan yang berbeda-beda.....
...ndewan..... begitulah orang alas manamakannya......
merupakan tunas bakal batang dari sejenis talas yang tumbuh di daratan.....
tapi jangan salah........ ini bukanlah Talas atau "Sukat" dalam bahasa Alas nya......
Panganan ini biasanya disajikan hanya dengan merebus ataupun mengkukusnya setelah di cuci bersih....
tidak perlu mengupas kulitnya saat dimasak, karna setelah matang di rebusan, menikmatinya akan lebih afdol sambil mengupas kulitnya.....
eeemmmm... Taboh ne.....

Selasa, 27 Maret 2012

Sulukh Kosap By David Viradi

Kuliner ini mungkin tidak lazim bagi sebagian orang……
Dalam bahasa Alas Namanya “Sulur Kosap” atau Akar Talas/keladi yang menjalar sebagai cikal bakal anak dari keladi tersebut……
Kosap dalam bahasa alas artinya “ Keladi ”

 Kosap (Keladi)

akar yang menjadi cikal bakal anakan keladi yang menjalar ini sering dijadikan sayuran di Tanoh Alas....
pada umumnya disayur asam dengan asam Sunti (Kemie) atau Mangga Muda....


 Gambar disamping adalah "Sulukh Kosap" yang sering di jadikan sayur di tanoh alas.... sayuran ini cukup memiliki peminat yang besar dan fanatik......
Tapi.... eeeiiitttss.... jangan coba-coba sembarangan mengolah jenis kuliner ini ya, kerena bukannya kenikmatan yang di dapat..... tapi rasa gatal yang sangat pada mulut dan lidah....., jadi mengolahnya harus didampingi bersama pakar yang sudah ahli  dalam memasaknya.....


Waktu kecil hidangan ini sangat akrap di meja makan saya......
namun sekarang........ mungkin sudah puluhan tahun tidak mencicipi kuliner Dari Tanoh Alas tercinta ini.....(..."tedoh ne ku kap...")......



.......bagai mana Jabu-jabuku..........
sudahkah pernah mencoba hidangan ini......?
"...hoye khang alas de ndak penah mangan ende...."
hehehehe..... kata kalak metue sih.....



Rabu, 01 Desember 2010

Mutik Mbacang by David Viradi


......Taboh ne me.... ulam mutik mbacang....

......ni giling sekhey khut belacan.....

Merupakan sebuah lagu dari tanoh alas yang menggambarkan betapa nikmatnya jenis lalapan yang satu ini. Nama nya Mutik Mbacang (pentil bacang) yang masih muda, dengan rasa yang sangat khas dimana penyajian makanan ini tidak lengkap tanpa adanya sambal belacan (sambal terasi).

Sambal belacan untuk lalapan ini cukup khas pula yaitu, cabe rawit, irisan Seray, terasai dan perasan jeruk nipis. Dengan citra rasa pedas, getir, kelat, asam dengan aroma yang sangat menggoda......

Namanya......”MUTIK MBACANG”.......

Kamis, 04 November 2010

MIE LONTONG CANE by David Viradi

Mie Lontong ala kutacane

Makanan ini mungkin banyak terdapat di hampir semua daerah di Indonesia, walau namanya sama tapi Mie lontong di Tanoh Alas tidak akan bisa di jumpai di daerah-daerah lain.


Anaku Sedang makan Mie Lontong Cane

Penyebab tidak tersedianya makanan ini di daerah lain adalah karena bahan utama pembuatan Mie ini adalah Mie lidi yang konon kabarnya hanya di produksi di Sumatera Utara, jadi jangan harap ada di jual di daerah lain, bahkan rekan-rekan saya yang berada di Lampung dan Palembang saja minta di kirim dari Medan untuk memperoleh Mie Lidi tersebut.


Mie Lidi Mentah


Mie lontong Kutacane terdiri berbagai paduan masakan berupa :

  1. Mie Lidi
Mie Lidi direbus sampai mengembang sehingga tekstur mie menjadi Lembut.

Mie Lidi Yang Telah Direbus

  1. Gulai

Gulai ini merupakan kuah untuk pembuatan mie dimana sayur yang biasa di gunakan adalah nangka muda (gori), namun bisa juga di ganti dengan Labu siam atau buah kates yang masih muda.

Sayur Gulai Nangka

Bumbu yang digunakan dalam membuat gulai ini adalan : Cabe Merah, Bawang merah, bawang putih, kemiri, serai, Laos (lengkuas), ketumbar, jahe, kunyit dan merica. Semua bumbu diatas dihaluskan

Setelah Halus, tumis sebentar bersama nangka muda yang telah di potong-potong sekitar 2 s/d 5 menit, setelah itu baru masukan santan kelapa dan jangan lupa masukan sedikit kayu manis, daun salam dan kapulaga serta beri garam secukupnya. Aduk-aduk masakan sampai matang agar santan tidak pecah dan setelah sayur nangka lembut sayur gulai siap di sajikan sebagai kuah mie.

  1. Taoco

Selain Sayur Gulai, ada masakan lain yang tidak boleh ketinggalan yaitu Tauco, sayur yang biasa digunakan adalah Kacang Panjang namun bisa juga di gantikan dengan sayur nangka muda.

Taoco Kacang Panjang

Cara membuat sayur Taoco ini hampir sama dengan membuat sayur taoco pada umumnya yaitu dengan irisan cabe hijau, irisan bawang merah, irisan bawang putih, irisan jahe dan irisan tomat yang di tumis pada wajan dengan menambah kan taoco, setelah itu masukan juga Serai, laos (lengkuas) dan daun salam serta jangan lupa sekalian masukan kacang panjang yang telah di potong-potong. Jika ingin lebih lengkap, sayur taoco ini juga bisa di berikan rencah berupa udang, tahu atau tempe yang di potong dadu dan telah di goreng terlebih dahulu.

Aduk-aduk sayur taoco sambil di tambahkan air secukupnya agar sayur kacang mudah lembut, setelah lembut sayur siap di sajilan.

  1. Lontong

Jenis masakan dari beras ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga, karena masakan ini di miliki hampir di semua penjuru nusantara, pembuatannyapun dengan beragam media seperti daun pisang, ketupat atau wadah plastik.

Lontong

Pada Mie Kutacane, lontong juga bisa ditambahkan mada mie jika berminat namun ini merupakan tidak suatu keharusan.



Setelah kesemua bahan di atas lengkap, maka sajian mie Kutacane inipun bisa di racik, yaitu dengan menyiapkan piring lalu ambil mie lidi dan lontong secukupnya kemudian beri sayur taoco 2 atau 3 sendok makan dan siramkan dengan kuah Gulai diatasnya, setelah itu dapat pula ditaburi bawang merah yang telah digoreng atau kerupuk pada sajian dan SIAP DI SANTAP......



Muaaaakknyyuuusssss.........

Jumat, 29 Oktober 2010

NJEKHUK by David Viradi


Njekhuk Sambal

Njekhuk adalah salah satu jenis makanan yang sangat populer di Kutacane khususnya saat musim durian, karena kuliner ini terbuat dari durian. Njekhuk di kenal juga sebagai “Tempoyak” pada masyarakat umum lainnya dan juga menjadi salah satu kuliner juga bagi sebahagian penduduk suku Batak dan Palembang.

Cara pembuatan Njekhuk itu sendiri sangatlah mudah, yaitu durian yang telah matang di kupas dan diambil bagian dagingnya saja, kemudian masukan pada wadah yang tertutup dan di inapkan selama 2 hari sehingga daging durian tersebut menjadi asam.

Nah, durian yang telah menjadi asam tersebutlah yang dinamakan dengan Njekhuk atau Tempoyak.

Njekhuk / Tempoyak Mentah

Di Tanoh Alas, njekhuk sering dijadikan campuran dalam mengolah masakan seperti, Gulai Ikan, Pepes Ikan, Sambal teri ataupun hanya sekedar disambal saja.

Kita akan membahas tentang membuat sambal Njekhuk.

Dalam membuat sambal Njekhuk, caranya sangatlah gampang yaitu cukup dengan menyediakan bahan cabe Merah, Bawang Merah dan garam dapur.

Pengolahan Njekhuk untuk ukuran 250gr

  1. Siapkan cabe merah sekitar 20 siung dan bawang merah 3siung
  2. Giling dan haluskan cabe dan bawang dengan menambahkan garam secukupnya pada gilingan.
  3. Setelah halus, masukan Njekhuk pada gilingan dan aduk sampai merata dan adonan berwarna merah.
  4. Siapkan wajan dan masukan 10 sendok makan minyak goreng
  5. Setelah minyak panas maka masukan adonan Njekhuk yang telah diaduk dengan sambal pada wajan.
  6. Aduk-aduk sambal secara terus-menerus dengan kondisi api yang kecil pada wajan.
  7. setelah sambal berwarna kecoklatan sekitar 10 s/d 15 menit angkat dan sajikan
  8. jika ingin membuat sambal teri, cukup dengan memasukan teri yang telah di goreng pada adonan sambal njekhuk saat hampir matang, kemudian diaduk hingga merata dan siap di sajikan.

Sambal Teri pakai Njekhuk

Kuliner ini adalah kuliner keterbiasaan lidah,

jika anda belum pernah mencoba....... jangan harap akan langsung menyukainya, tapi jika anda sedah mencoba sekali maka anda akan merindukan untuk mencicipinya lagi.......


Selasa, 26 Oktober 2010

KENDILING by David Viradi

KENDILING
(cakhe khang Alas)



Kendiling adalah salah satu jenis makanan Lauk yang sering ada pada masyarakat perkampungan di Tanoh Alas. Jenis resep ini juga di miliki oleh daerah lain dengan perbedaan-perbedaan pengolahan, nama dan penyajian ataupun bahan-bahannya. Pada Suku jawa, sajian ini sering disebut dengan sambal tuk-tuk, namun bedanya pada sajian jawa ditambahkan bahan dapur lainnya yaitu kencur.
Kendiling itu sendiri terdiri dari berbagai macam bahan utama, ada yang menggunakan ikan teri ataupun berbagai jenis ikan tawar seperti Gabus, Mujair ataupun ikan Mas, namun cara pengolahannya tetap sama.

Pengolahan Dengan Ikan Teri



Adapun ikan teri yang telah dicuci, digonseng pada wajan dengan api yang kecil tanpa minyak sedikitpun, kemudian diaduk-aduk sampai warna dari tersebut berubah menjadi kecoklatan dan daging teri nya menjadi garing.

Pengolahan Dengan Ikan Mujair



Ikan Mujair yang telah di bersihkan kemudian dibakar di bara api setelah di beri garam dan asam jeruk Lemon (jeruk nipis) terlebih dahulu, proses pembakaran ikan ini tanpa menggunakan bumbu samasekali kecuali garam dan asam. Setelah ikan matang, maka di ambil bagian daging ikan tersebut dan pisahkan dari tulang-tulangnya, begitu juga cara untuk ikan lainnya seperti ikan Gabus, Lele ataupun ikan Mas.

Adapun bahan yang harus disiapkan untuk mengolah bahan utama yang telah disiapkan diatas cukuplah sederhana, dan hanya terdiri dari 2 jenis bahan yaitu Cabe Rawit dan Asam Sunti/Kemie (bisa diganti dengan asam Lemon atau Nipis bila tidak ada)


Cabe Rawit dan Asam Sunti/Kemie

Cara Pengolahan :
1. Siapkan Gilingan Batu/Cobek
2. masukan Cabe rawit secukupnya sesuai selera, kemudian giling.
3. setelah halus maka masukan Ikan teri ataupun daging ikan Mujair bila
membuat Kendiling ikan Mujair
4. Giling kembali seraya menambahkan asam sunti (jeruk nipis) hingga tekstur
sajian merata dan halus kasar.
5. Sajian Siap dihidangkan.

Walau terkesan sederhana dan ala kadarnya, namun sajian ini sangat nikmat apabila di nikmati pada alam terbuka dengan pemandangan hamparan sawah yang menghijau.

Selasa, 05 Oktober 2010

ITIK SAHUK by David Viradi

Itik sahuk adalah salah satu masakan tradisional dari Tanoh Alas yang mungkin sekilas mirip rendang namun memiliki cita rasa yang sangat berbeda dari pada Rendang pada umumnya. Itik dalam bahasa Indonesia berarti Bebek, sedangkan Sahuk berarti Gonseng dalam bahasa Indonesia, jadi dalam Bahasa Indonesia kuliner ini dapat berarti Bebek Gonseng.

Kali ini saya akan membagikan Resep kuliner ini yang mungkin akan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Resep ini saya miliki dari ibu saya karena saya sendiri sangat menyukai masakan ini dan sering dibuatkan oleh istri saya walaupun istri saya adalah suku jawa dan domisili kami pun tidak di kutacane melainkan di Riau.



Kuliner Khas Dari Tanoh Alas


Itik Sahuk

Ini adalah Masakan untuk daging bebek ukuran 2 kg

Langkah Pertama

Bahan Utama Adalah Daging Bebek,

Setelah di bersihkan, hendaknya daging bebek tersebut dibakar terlebih dahulu pada api yang menyala untuk mengeluarkan minyak dari daging bebek sekaligus ini adalah trik untuk menghilangkan bau prengus pada daging bebek atau dalam istilah di tanoh alas adalah Ngelulus.

Setelah dibakar sekitar 10s/d15 menit secara merata, kemudian daging bebek di potong-potong dengan ukuran sesuai selera masing-masing dan di cuci sampai bersih.


Langkah Kedua.

Ambil satu butir Kelapa,


Kemudian kelapa di parut lalu digonseng pada wajan dengan api yang kecil dan terus di aduk-aduk sampai warna kelapa parut tersebut berwarna coklat kemerah-merahan. Setelah warna kelapa parut tersebut berubah maka angkat lalu di giling sampai halus, untuk mengiling kelapa gonseng ini usahakan saat masih panas agar mudah dihaluskan karena kalau sudah dingin akan susah untuk digiling.


Langkah Ketiga.

Siapkan bumbu dapur :

- 15 ruas cabe Merah kering (kalau suka pedas boleh di tambahkan cabe rawit)

- 4 siung bawang merah

- 3 siung bawang putih

- 5 sendok makan ketumbar

- 1 sendok makan Merica

- 2 butir Kemiri

- 100 gr Laos atau Lengkuas

- 5 irisan Jahe

- 2 batang Serai

- 1 potong kunyit (ukuran 2cm)

- ½ sendoh teh Jinten



Bumbu diatas di cuci dan bersihkan kemudian dihaluskan dengan Blender atau gilingan manual kalau sanggup menggilingnya.....



Langkah ke Empat

Siapkan Wajan kemudian beri 5 sendok makan minyak goreng dan tumis bumbu yang telah dihaluskan diatas sekitar 5 menit. Setelah lima menit masukan gilingan Kelapa gonseng yang telah halus tadi ke tumisan bumbu, serta daging bebek yang telah bersih juga ikut dimasukan, aduk sebentar kemudian beri Air putih secukupnya. Pemberian air ini adalah tergantung selera masing-masing, jika ingin berkuah maka air dibanyakan ataupun jika danging bebek yang kita olah cukup tua maka akan diperlukan waktu yang lebih lama untuk memasaknya, jadi air yang kita gunakanpun akan semakin banyak.



Langkah Kelima

Siapkan dan masukan Bumbu dan bahan dibawah ini sebagai pelengkap masakan

- 5 lembar Daun Salam

- 2 Buah Bunga Lawang

- 5 butir Kapulaga (pecahkan terlebih dahulu)

- 1 butir Jeruk nipis yang di peras airnya ( kalau suka asam boleh 2 butir)

- 1 potong Kayu manis ukuran 1x2cm



Setelah masakan hampir matang (Daging mulai Empuk) tambahkan garam dapur secukupnya kemudian diaduk.

Setelah masakan matang maka siapkan pada wadah kemudian disajikan dengan menaburi bawang goreng di atas masakan tersebut

SELESAI